
Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Kunir mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah warga melaporkan menerima pesan melalui WhatsApp dari oknum yang mengaku sebagai petugas Dukcapil dan menawarkan bantuan aktivasi IKD.
Modus yang digunakan pelaku adalah meminta data pribadi seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, hingga foto KTP dan selfie. Bahkan dalam beberapa kasus, pelaku juga meminta data rekening bank dengan dalih verifikasi sistem.
Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Kunir, bu Ana Resmiati menegaskan bahwa proses aktivasi IKD hanya dilakukan secara langsung di kantor Dukcapil, Kantor Kecamatan atau melalui layanan resmi yang disediakan pemerintah. “Kami tidak pernah meminta data pribadi melalui pesan instan atau telepon. Jika ada yang mengaku petugas dan meminta data, itu patut dicurigai sebagai penipuan,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan membagikan data pribadi kepada pihak yang tidak jelas identitasnya. Data kependudukan bersifat rahasia dan hanya boleh digunakan untuk keperluan resmi.
Masyarakat yang menerima pesan mencurigakan diminta segera melaporkan ke pihak berwenang atau kantor Dukcapil terdekat. Pemerintah juga tengah menyiapkan sistem pengamanan tambahan untuk mencegah penyalahgunaan data dalam layanan digital kependudukan.